Selasa, 21 Desember 2010

Komunikasi Pendidikan

Komunikasi merupakan kunci kesuksesan dari setiap pekerjaan terutama pekerjaan kolektif. sedangkan yang saya maksud komunikasi pendidikan adalah komunikasi yang diterapkan didalam proses pendidikan khususnya di sekolah. sebelum saya lebih jauh berbicara lebih dahulu kita ketahui apa yang dimaksud dengan komunikasi?. Komunikasi adalah proses penyampaian/perpindahan pesan dari si pengirim pesan (sender) kepada si penerima pesan (reciever). maka dari itu dapatlah kita pahami secara sederhana bahwa komunikasi pendidikan adalah proses penyampaian pesan dari si pengirim kepada si penerima di sekolah.

Komunikasi pendidikan dapat dibagi kepada :
  1. Komunikasi antara guru dengan siswa begitu sebaliknya
  2. Komunikasi antara guru dengan orangtua siswa begitu sebaliknya
  3. Komunikasi antara siswa dengan siswa
  4. Komunikasi kepala sekolah (pimpinan) dengan guru / pegawai begitu juga sebaliknya.
  5. Komunikasi guru dengan guru
Dalam paparan yang sederhana ini terlebih dahulu saya bahas jenis komunikasi nomor 1. yaitu : komunikasi antara guru dengan siswa atau sebaliknya siswa dengan guru.
Guru yang berhasil adalah guru yang mampu berkomunikasi dengan siswanya dengan baik. di dalam proses komunikasi itulah guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran, maka apabila proses pembelajaran berhasil, itu merupakan tanda keberhasilan komunikasi pendidikan yang diterapkan oleh guru dengan siswanya. di dalam proses komunikasi verbal guru harus mampu memilah-milah apa yang harus disampaiakan kepada siswa, dan apa yang tidak boleh disampaikan kepada siswa, karena tsuatu topik pembicaraan belum tentu berlaku untuk semua orang. sebagaimana saya paparkan dalam tulisan yang sebelumnya tentang sifat pendidik. nah, disinalah terkadang guru tidak bisa menerapkan komunikasi pendidikan yang baik. biasanya dikarenakan merasa sudah terlalu akrab dengan siswa sehingga terkadang guru menganggap siswanya tersebut seperti 'kawan sebayanya'. sehingga siswa pun menganggap begitu juga. dan akibatnya guru dengan sendirinya akan kehilangan jati dirinya sebagai pendidik di hadapan siswanya.
begitu juga dalam komunikasi non verbal guru mesti mampu memerankan komunikasi jenis ini sebaik-baiknya guna menyokong peroses komunikasi verbal. di dalam komunikasi non verbal ini guru juga dituntut mampu menjaga jarak dengan siswanya (bukan bermakna menjauhkan diri), semua tingkah laku guru akan direspon oleh siswa sehingga semua tingkah laku guru akan dianggap siswa sebagai tindakan yang benar. maka oleh karena itu apabila guru sering melaksanakan tindakan yang tidak wajar di depan siswa seperti kentut sembarangan, karena akan membuat siswa melakukan perbuatan seperti itu. tentu ini tidak kita harapkan.
bersambung....
wallohu a'lam


Senin, 13 Desember 2010

Sifat Pendidik

Sebagai Pendidik manusia yang diakui keberhasilannya Nabi mempunyai empat sifat yang seyogianya ditiru oleh semua orang khususnya pendidik, baik itu orangtua, guru, maupun tokoh masyarakat. adapun empat sifat pendidik itu ialah  :
1. Siddiq , artinya jujur, tidak pernah bohong, transparan tidak ada yang ditutup-tutupi.
2. Amanah, artinya Ahli di bidangnya atau sering disebut profesional
3. Tabligh, artinya komunikatif, pandai berkomunikasi kepada semua orang, mampu memilih-milah tema pembicaraan sesuai dengan lawan bicaranya, menyampaikan semua informasi yang berhak diketahui orang/siswanya, juga sedikit bicara dan banyak berbuat. Nabi bersabda : barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata-kata yang baik atau lebih baik ia diam.
4. Fathonah, artinya bijaksana, mampu serta berani mengambil keputusan yang tepat.

Kamis, 09 Desember 2010

Pembangunan Manusia

Kita boleh saja sukses dalam membangun teknologi, akan tetapi kita belum mampu mensukseskan pembangunan manusia, oleh karenanya teknologi yang kita bangun lebih banyak yang dirugikan daripada yang diuntungkan, ini disebabkan manusia belum siap menerima hal itu dikarenakan pembangunan manusia melalui institusi pendidikan belum sukses terlaksana.
Manusia adalah sumber daya yang potensial dalam pembangunan teknologi. Al-Gozali menyebutkan ada tiga unsur dalam diri manusia yang potesial untuk perkembangan dan pembangunan manusia tersebut. yaitu
    1. Hati/Qolbu, Hati akan sangat berpotensi membawa manusia kearah mana yang ingin kita tuju.
                  Al-Gozali melanjutkan tugas hati/qolb adalah : 
  • Mencari Ilmu : menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat (al'ilmu fisshudur, laisa fissutur: ilmu itu di dalam hati bukan di dalam buku),
  • Mencari hikmah, oleh karenanya bagi orang yang beriman yang hatinya bersih semua yang terjadi pada dirinya tidak ada yang sia-sia, apabila mengalami kesenangan dia bersyukur, begitu sebalikmya apabila mengalami musibah dia bersabar (maa kholaqta haadzaa baathilaa) 
    2. Akal/pikiran, berfungsi untuk memikirkan alam semesta ini guna untuk pengembangan dirinya.
    3. Nafsu, yaitu sebagai faktor pendorong akal untuk meningkatkan etos kerja, maka dari itu nafsu harus  ditunggangi oleh akal.
dalam dunia pendidikan/akademik, pemerintah dan kita masih berkutat pada pembangunan akal/pikiran, sehingga kebijakan-kebijakan yang ada masih sekedar upaya pengembangan akal/intelektual semata. sementara Islam menjelaskan bahwa yang sangat dominan berperan dalam pembangunan dan pengembangan manusia itu adalah hati/qolb. Nabi menjelaskan bahwa didalam tubuh manusia itu ada mudhghoh (segumpal daging), apabila itu baik, maka baiklah seluruh raganya, apabila itu buruk maka buruklah seluruh raganya. itulah Qolb/hati.
tentu seharusnya pembangunan hati inilah yang harus kita galakkan, akan tetapi pada kenyataannya kita melupakannya. oleh karena itu sangat mustahil  tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam UUD '45 kita akan berhasil apabila tidak dibarengi dengan pembangunan hati/Qolb.

wallohu a'lam