Minggu, 26 Juni 2011

Memaknai Hari Libur Sekolah

Lebih dari dua minggu lagi, baru anak sekolah akan memulai aktivitanya kembali. Dengan begitu artinya dua minggu ke depan adalah masa-masa libur. Masa libur menjadi masa-masa yang sangat berarti bagi setiap siswa, karena di masa itulah mereka menghilangkan seluruh kepenatan yang dialaminya selama setahun sebelumnya. Selain itu, berbagai masalah yang dihadapinya selama belajar, seperti PR yang menumpuk, nilai rapot yang tidak terlalu tinggi akan disirnakan pada masa libur ini, sehingga pada saat ia kembali ke sekolah, ia seakan-akan seperti siswa baru yang belum memiliki permasalahan.
Oleh karena pentingnya masa liburan, sehingga siswa-siswa sejak jauh-jauh hari sudah merencanakan schedull kegiatan selama liburan, sehingga tidak ada sedikitpun dari waktu liburan itu yang terbuang secara sia-sia. Akan tetapi, sangat disayangkan bagi sebagian kalangan siswa yang salah kaprah dalam memaknai hari libur. Ada yang menganggap waktu libur adalah waktu bebas, bebas dari segalanya, bebas belajar, bebas berekspresi, bebas dari tugas dan tanggung jawab. Tentu anggapan ini tidak benar, hari libur memang bebas dari sekolah tapi, tidak bebas dari belajar, karena belajar harus berlangsung setiap hari. Contoh, ketika seorang pergi berlibur ke sebuah pantai, ia dituntut mampu mengambil pelajaran dari liburannya itu, seperti suasana pantai, dan tentang kehidupan masyarakat sekitar pantai.
Selanjutnya, masa libur hendaknya harus dimaknai sebagai waktu menjernihkan akal dan pikiran, dengan melakukan refreshing. Sehingga pada saat ia kembali ke sekolah suasana hati dan pikirannya dalam keadaan tenang dan senang.