Selasa, 31 Januari 2012

Cerita waktu Dhuha

Tadi pagi, sewaktu saya hendak melaksanakan sholat duha di sekolah tempat saya mengajar, seperti biasanya pada jam istirahat pertama para siswa sudah berduyun-duyun ke musholla sekolah namira dengan penuh semangat untuk  melakukan sholat dhuha. melihat situasi ini saya lantas menyapa salah seorang siswa yang baru saja selesai melaksanakan sholat dhuha-nya,

Saya : "Hai nak, sudah selesai sholatnya..??".
Siswa : "Ya sir,"
Saya : "Bagus, apa kamu setiap hari sholat dhuha?"
Siswa : "Ya Sir,"
Saya : "Kenapa kamu sholat dhuha?"
Siswa : "Karena ada yang nyuruh, sir."
Saya : "Siapa yang nyuruh?"
Siswa : "Allah yang nyuruh, Sir."
Saya : "wah, hebat kamu nak,,"

mendengar jawaban si anak tadi saya langsung terkagum walaupun ia mengatakannya sambil tersenyum, tapi paling tidak ia sudah mengetahui dan memahami akan adanya Allah yang senantiasa menyuruhnya akan hal-hal yang baik-baik.

Jumat, 27 Januari 2012

Melatih Siswa Hidup Sehat

Seorang Dokter kecil memeriksa kebersihan kuku dan
tangan siswa yang lainnya
 Sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan untuk menyadarkan siswa akan pentingnya hidup sehat dan bersih. yang paling populer mungkin di kalangan kita adalah dengan membimbing anak-anak dalam hal :
  1. mandi dua kali sehari,
  2. Cuci tangan pakai sabun,
  3. Membuang sampah pada tempanya,
  4. Mengingatkan siswa agar memotong kuku minimal sekali seminggu.
  5. dll
Siswa antri untuk pemeriksaan kuku dan tangan sebelum masuk kelas
dibimbing oleh dokter kecil
Banyak pakar kesehatan mengatakan bahwa salah satu cara penularan penyakit dan kuman yaitu melalui tangan, tangan yang kotor yang tidak dicuci dengan bersih memakai sabun, apa lagi mempunyai kuku yang panjang sehingga kotoran mudah masuk dan sulit untuk dibersihkan, maka disini kuman akan cepat berevolusi. Oleh karena itu kebersihan tangan sangat riskan bagi kesehatan kita.

Dalam kaitannya dengan pendidikan kepada anak di sekolah, sekolah bisa membuat program pemeriksaan tangan termasuk kuku sebelum masuk kelas. Tentu guru atau sekolah harus menyediakan alat-alat yang menunjang program ini, seperti sabun jangan pernah habis, gunting kuku untuk memotong kuku siswa yang sudah panjang.

Untuk memudahkan guru dan agar berjalannya proses pendidikan guru/sekolah bisa menggunakan jasa dokter kecil atau remaja yang ada di sekolah tersebut sebagaimana yang sudah diterapkan oleh Sekolah Namira beberapa tahun yang lalu. di samping utnutk memudahkan guru dan sekolah ini juga bertujuan agar meningkatkan keterampilan dan kesaran siswa akan pentingnya hidup bersih dan sehat.

Selasa, 24 Januari 2012

Pembelajaran Dinamis dan Kreatif berbasis IT

Perkembangan IT (information Technology) seyogianya harus menjadi solusi bagi terbatasnya waktu dan materi belajar di sekolah. dengan technology pembelajaran bisa lebih dinamis dan kreatif serta lebih berpariatif. IT bukan hanya berguna sebagai media akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai sumber informasi. Misalnya ketika mau membahas tentang situasi perpolitikan di Indonesia, guru bisa mendownoad video-video, atau film yang ada di Yuotube yang berkaitan dengan situasi perpolitikan nasional, lalu diputar dengan menggunaka media projektotor lalu siswa disuruh menonton dan memperhatikan apa saja yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
Di dalam pelajaran Agama Islam juga demikian misalnya ketika mengajarkan tentang tajwid, guru bisa memutar video seseorang yang memperagakan tentang bacaan tajwid tersebut. nah, pertanyaannya maukah kita memanfaatkan technology ini untuk pembelajaran??

Jumat, 20 Januari 2012

Uang vs Kejujuran di kalangan Pendidik (Guru)

Sebenarnya saya sudah pernah posting tentang Uang vs Kejujuran sekitar satu tahun yang lalu, pada postingan itu saya gambarkan secara umum di lembaga pendidikan mencakup sekolah, pemerintah, gurunya dan bahkan orang tua. Pada kesempatan ini saya akan membahas kembali tentang Uang vs Kejujuran di kalangan pendidik (guru).

Uang vs Kejujuran, artinya apakah kejujuran yang selalu dipegang teguh mampu bertahan ketika berhadapan dengan uang?, tentu tergantung orangnya. Bagi sebagian orang kejujuran adalah segala-galanya tapi bagi sebagiannya lagi uang bisa mengalahkan segalanya. mungkin bagi kalangan manusia biasa ini 'wajar', akan tetapi bagaimana dengan seorang guru yang mana kejujurannya dikalahkan oleh uang? masih bisa ditolerir tidak?.

Pembaca yang budiman,
Sampai saat ini program sertifikasi guru masih berlanjut, dan bahkan dari yang sudah-sudah tidak sedikit para guru yang notabenenya seorang pendidik dengan sadar melakukan kecurangan-kejurangan, seperti : memalsukan dokumen-dokumen contohnya SK mengajar, sertifikat dll, menyogok. itu semua hanya demi mendapatkan tunjangan sertifikasi (baca = uang) dari pemerintah. Lalu saya bertanya, apakah kita selaku pendidik sudah melupakan tugas dan tanggung jawab utama kita yaitu menanamkan kejujuran pada jiwa-jiwa siswa kita? Lalu, bagaimana kalau kita sendiri belum mampu jujur, maka masih pantaskah kita disebut atau menyandang predikat yang mulia itu (pendidik)?? dan pertanyaan terakhir apakah kita lupa uang yang akan kita terima nantinya menjadi sesuatu yang subhat (mendekati haram) karena didapat dengan sesuatu yang tidak jujur, akan dimakan oleh anak,istri,suami dan keluarga kita.
na'udzubillah..
wallohu a'lam,
semoga Allah merahmati kita, Amin..

Rabu, 18 Januari 2012

Budi Pekerti

Kehebatan seorang siswa bukanlah sekedar berapa banyak pengetahuan yang ia miliki atau seberapa luas wawasan yang ia ketahui atau berapa hebat teknologi yang ia kuasai. Melainkan kehebatan seseorang juga terletak pada seberapa mulia budi pekerti yang ia miliki.

Sebenarnya, antara ilmu atau pengetahuan sejalan dengan budi pekerti. semakin bagus pengetahuan yang ia miliki maka semestiya akhlak atau budi pekertinya semakin mulia. dan inilah yang seyogianya harus ditanamkan dalam hati semua siswa bahwa pengetahuan yang ia miliki adalah bertujuan untuk membaguskan budi pekertinya.

Nabi bersabda : "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia"

Itu makanya tidak heran seorang yang pintar secara akdemis akan menjadi sia-sia di mata orang lain manakala ia mempunyai budi pekerti yang bobrok. So, ini menegaskan bagi kita bahwa tujuan pendidikan itu adalah untuk memperbaiki moral dan budi pekerti manusia.

Senin, 16 Januari 2012

Nama-nama Menteri Pendidikan Nasional RI dari masa ke masa

Tahukah kamu sudah berapa orang yang sudah pernah menjadi menteri pendidikan di negeri ini??
lalu siapakah menteri yang pertama dan menteri saat ini?
nah, kalau kamu belum tahu diwajibkan kamu membaca artikel dibawah ini sampai selesai.

Nama-nama menteri pendidikan nasional RI dari masa kemasa :
  1. Ki hajar dewantara.jpg Ki Hadjar Dewantara
  2. Todung.jpg Todung Sutan Gunung Mulia 
  3. 03 muhammadsjafei.jpg Muhammad Sjafei 
  4. Suwandi.jpg Soewandi 
  5. Ali sastroamidjojo.jpg Ali Sastroamidjojo 
  6. Teuku m hasan.jpg Teuku Mohammad Hasan 
  7.  Sarmidi mangunsarkoro.jpg Sarmidi Mangunsarkoro 
  8. Abu hanifah ris.jpg Abu Hanifah 
  9. 12 bahderdjohan.jpg Bahder Djohan 
  10. 13 wongsonegoro.jpg Wongsonegoro 
  11. 12 bahderdjohan.jpg Bahder Djohan
  12. M yamin.jpg Mohammad Yamin 
  13. 15 rmsuwandi.jpg R.M. Suwandi 
  14.  
  15. 16 kisarinomangunpranoto.jpg Sarino Mangunpranoto 
  16. Prijono.jpg Prijono 
  17. 16 kisarinomangunpranoto.jpg Sarino Mangunpranoto
  18.  
  19. 27 sanusihardjadinata.jpg Sanusi Hardjadinata
  20. 26 mashuri.jpg Mashuri Saleh 
  21. 28 sumantribrodjonegoro.jpg Sumantri Brodjonegoro 
  22. 21 teukusyarifthayeb.jpg Syarief Thayeb 
  23. 29 daoedjoesoef.jpg Daoed Joesoef 
  24. 31 nugrohonotosusanto.jpg Nugroho Notosusanto 
  25. Fuad hassan.jpg
     
untuk selengkapnya klik disini.

Minggu, 15 Januari 2012

Empat Pilar Pendidikan

Organisasi Pendidikan Dunia (Unesco) telah merilis ada empat pilar yang merupakan landasan suatu pendidikan agar pendidikan itu berhasil dan berdaya guna. yaitu :
1. Learning to know, pembelajaran untuk mengetahui. Pilar yang pertama ini menegaskan bahwa salah satu unsur pendidikan itu adalah pembelajaran bagaimana untuk mengetahui sesuatunya. pilar ini menunjukkan bahwa proses pendidikan adalah usaha untuk menyampaikan pengetahuan sebanyak-banyak bagi siswa/anak didik.

2. Learning to do, pebelajaran untuk berbuat. Muara pendidikan itu adalah berbuat sesuatu atau mengaplikasikan pengetahuannya dalam bentuk tindakan yang riil. nah, pilar yang kedua ini kiranya menjadi landasan bagi setiap praktisi pendidikan dalam menyusun kurikulum hendaknya pengetahuan yang diberikan kepada siswa harus seimbang antara teori dan praktik.

3. Learning to be, pembelajaran untuk menjadi sesuatu. Segala pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada siswa/anak didik bukan hanya untuk dilakukan akan tetapi juga harus melekat dalam hati anak didik itu, sehingga dengan pengetahuan yang ia dapati harus menjadikannya menjadi manusia yang baik yang berguna.

4. Learning to life together, pembelajaran untuk hidup bersama. Manusia adalah makhluk sosial, maka melalui pendidikan kiranya dapat mengajarkan kepada anak didik bagaimana agar ia bisa bergaul dan bersosialisasi dengan manusia lain. bagaimana pun salah satu tujuan pendidikan secara umum adalah untuk menciptakan suasana yang tenang dan aman.

melalui keempat pilar pendidikan di atas, kiranya menjadi landasan bagi setiap guru dalam mengajarkan pelajaran bagi siswa-siswanya.

Jumat, 13 Januari 2012

Administrasi Mengajar

Menjadi seorang guru berarti mengemban tugas mengajar. agar tugas mengajar berhasil sesuai dengan yang diinginkan guru harus melengkapi dan menertibkan administrasi megajar. antara lain :
  1. Protah, Prosem, Silabus dan RPP. Ini adalah harga mati tidak bisa dikomprmikan, perangkat mengajar ini harus ada sebelum mengajar dimulai. ini akan menjadi kendali atau kontrol agar apa yang diajarkan tetap sesuai sebagaimana mestinya.
  2. Absen, Guru harus memegang absennya sendiri agar nantinya waktu evaluasi akhir bilamana ada siswa yang belum menguasai pelajaran bisa dilihat apa penyebabnya apakah dikarenakan siswa tersebut jarang masuk atau tidak. dan absen ini juga sebagai acuan siapa siswa yang rajin dan bolos.
  3. Buku catatan harian, guru harus mempunyai buku catatan harian yang akan merekam apa saja yang terjadi selama pembelajaran. contoh salah seorang siswa melawan kepada guru, atau mengganggu siswa lain, atau ada seorang siswa yang sangat aktif selama guru mengajar.
Nah, paling tidak adinistrasi mengajar yang di atas itu dapat membantu agar proses pembelajaran itu berjalan dengan semestinya sehingga apabila proses baik insya Allah hasil akhir pun akan baik

wallohu a'lam