Apakah itu dikotomi?
Dikotomi adalah pemisahan suatu hal yang seharusnya dipadukan. jadi dikotomi ilmu adalah pemisahan antara ilmu yang satu (umum) dengan ilmu yang lainnya (agama) yang seharusnya dipadukan.
Dikotomi Ilmu itu dipandang dari dua sudut: yang pertama dari sudut institusi yaitu terjadinya pemisahan tanggungjawab penyelenggara pendidikan agama dalam hal ini Depag dengan pendidikan Umum dalam hal ini Depdiknas. sehingga hal ini sebagian kalangan menganggap pendidikan Agama berpisah dengan pendidikan umum.
Mengapa terjadi dikotomi Ilmu?
Dikotomi ilmu terjadi tidak bisa dipisahkan dengan isu sekularisme yang sekarang ini dielu-elukan dan bahkan mulai diadopsi oleh bangsa kita dari seluruh lini kehidupan. sekularisme mengajarkan tentang pemisahan antara agama dengan negara. agama tidak bisa mengurusi negara sehingga agama hanya mengurusi ibadah terhadap Tuhannya.
Apa Implikasinya di Sekolah?
Adapun implikasi dari dikotomi ilmu ini di tingkat sekolah adalah terjadinya paradigma yang 'keliru' dikalangan para guru, seperti guru umum menganggap dia hanya bertanggungjawab terhadap pelajaran yang dia asuh, sementara tanggungjawab pengamalan agama siswa yang bertanggungjawab adalah guru agama. dan ini terjadi hampir diseluruh sekolah bahkan sekolah yang mengklaim dirinya sebagai sekolah islam sekalipun.
Apa bahaya dari dikotomi ilmu?
Paling tidak bahaya dikotomi ilmu itu adalah terjadinya sekat-sekat antara guru agama dan guru umum pada praktiknya; dikarenakan tanggungjawab agama itu sangat besar oleh karenya guru Agama tidak akan mampu mengemban tanggung jawab itu sendirian, apalagi, di kebanyakan sekolah guru Agama jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan guru umum. akibatnya pengetahuan/pengamalan Agama siswa tidak akan tercapai semaksimal mungkin.
Apa Solusinya?
Dari permasalahan di atas solusinya adalah integrasi pendidikan:
1. Integrasi institusi yaitu mennjadikan satu institusi yang mengurusi pendidikan. (ini masih perlu diperdebatkan)
2. Integrasi Proses yaitu memadukan kembali ilmu umum dengan ilmu agama, guru matematika dan bidang studi lainnya harus menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai agama di setiap pelajaran yang disampaikannya kepada siswa. misalnya dengan menganjurkan siswa agar ilmu yang mereka pahami harus digunakan kepada hal-hal yang berguna bagi orang lain, begitu juga guru sains misalnya ketika mengajarkan tentang makhluk hidup, planet dsb guru harus menyampaikan bahwa semua makhluk itu adalah ciptaan Allah Swt. Adapun guru Agama juga harus menekankan kepada siswa tentang pentingnya belajar baik elajaran umum maupun agama.
wallohu a'lam.
Rabu, 24 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar