Jumat, 25 Mei 2018

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari, benarkah?

Pertama sekali saya minta maaf, atas judul di atas bila mana dinilai kurang sopan, tapi begitulah pribahasanya, mau diapakan lagi? (kita salahkan saja yang membuatnya. Heheh).

Kesalahan besar seorang guru adalah melakukan dan menyampaikan hal-hal yang salah di depan siswa. Kenapa? Karena yang pertama dia melakukan hal yang salah, yang kedua ia melakukannya di depan siswanya yang otomatis akan ditiru oleh siswanya. Guru itu ibarat selebritis yang mau tidak mau pasti ditiru oleh muridnya, apa pun yang dilakukan dan diucapkan oleh guru maka kebanyakan siswa menganggap itu suatu kebenaran yang harus dicontoh. Hal ini dikarenakan guru mendapat perhatian nomor wahid di hati siswa, bahkan terkadang siswa lebih percaya kepada gurunya dibanding orang tuanya sendiri. Maka oleh karena itu guru hanya boleh mencontohkan perbuatan yang baik, karena guru itu memang tugasnya untuk membaikkan orang lain.

Siswa akan selalu merekam perbuatan guru, karena guru adalah model yang menjadi idola. Apabila seorang model memberikan contoh yang baik maka akan akan ditiru oleh para penggemarnya (siswa). Begitu juga apabila model itu menunjukkan perilaku yang tidak terpuji maka si peggemarnya pun akan mengikuti jejak tersebut. Maka guru yang baik adalah guru yang hanya menunjukkan perilaku yang baik bagi siswa-siswanya. Guru yang tidak baik adalah guru yang dengan sengaja atau tidak menunjukkan perilaku yang tidak terpuji di depan siswanya. Seperti, menunjukkan sikap permusuhan, pergunjingan, pertengkaran, dan saling meremahkan yang tentu tidak baik bagi perkembangan siswa dan ditakutkan akan ditiru oleh siswa.

Akhirnya saya mengimbau kepada kita semua, apabila kita inginkan menciptakan anak-anak yang sholeh, santun, rukun dan cerdas. Maka kita harus berada di garda depan yang memberikan contoh kepada siswa-siswa kita bagaimana menjadi orang yang sholeh, seperti apa sikap orang yang santun, bagaimana kehidupan yang rukun dan seperti apa orang yang cerdas.
Wallohu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar