Selasa, 11 Januari 2011

Fenomena RPP

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi kalangan pendidik khususnya guru. RPP diluncurkan seiring dengan adanya pembaharuan kurikulum pendidikan nasional yaitu dari kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 yaitu KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). RPP atau sering disebut dengan Skenario Pembelajaran adalah satu terobosan yang sangat jitu dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional. dengan RPP seorang guru akan mampu mengetahui kemana arah yang akan dituju. dengan RPP pula seorang guru bisa mengembangkan kurikulum, materi pembelajaran, sumber, dan metode pembelajaran dari pelajaran yang akan ia sampaikan. dan dengan adanya RPP seorang guru juga bisa menggantikan mengajarkan guru yang berhalangan mengajar sehingga pelajaran tidak tertinggal.

Pemerintah (Kemdiknas) hanya merumuskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran, guru dan sekolah lah yang akan merumuskan indikator, bahan, sumber, alat evaluasi, strategi dan metodenya sesuai dengan kebutuhan sekolah dan daerah tersebut. karena kebutuhan dan suasana di sekolah di desa misalnya akan sangat berbeda dengan di kota. nah, disinilah guru diberi keleluasaan untuk berkreasi dalam mengajarkan pelajaran tersebut.

Guru yang baik adalah guru yang mampu menyusun RPP nya sendiri dengan memanfaatkan lingkungan yang ada. karena kita sendirilah yang lebih mengetahui karakter dan kondisi anak didik kita dan kita juga lah yang mengetahui apa yang akan kita ajarkan dan bagaimana  cara penyampaiannya kepada anak didik tersebut, bukan orang lain.

Dalam penyusunan dan pengembangan RPP, guru harus berpatokan kepada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh Kemdiknas tidak boleh menyalahi, akan tetapi sangat baik apabila guru mampu mengembangkannya lagi.

Sangat disayangkan, di sebagian kalangan guru salah kaprah dalam memahami RPP, ada yang menganggap RPP hanyalah sekedar syarat mengajar yang harus dipenuhi, sehingga akibatnya RPP yang dibuatnya bukanlah menurut pemikirannya melainkan hasil jiplakan dari orang lain. sehingga apa yang dilaksanakannya di dalam kelas tidak sesuai dengan skenario yang ada di RPP. dan bahkan tidak menutup kemungkinan ada yang tidak memahami RPP yang 'dijipkanya' itu.

akhirnya, saya berpendapat bahwa perlu adanya evaluasi dan perbaikan serta pemberian pemahaman terhadap guru-guru tentang RPP yang berjalan selama ini.

0 komentar:

Posting Komentar