Jumat, 14 Januari 2011

Uang vs Kejujuran di Lembaga Pendidikan

Saya teringat dengan ungkapan yang mengatakan bahwa " Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana". oleh karena itu bagi siapapun, suku apapun, agama apa pun dan negara mana pun mengakui pentingnya kejujuran itu. begitu banyak ungkapan atau pribahasa serta ayat al-qur'an dan Hadis yang mengungkapkan posisi kejujuran dalam kehidupan. akan tetapi akhir-akhir ini kejujuran sudah menjadi barang yang langka untuk kita jumpai.
Salah satu yang diyakini mampu membentuk manusia-manusia yang jujur adalah Lembaga Pendidikan (sekolah). akan tetapi bagaimana kalau lembaga pendidikan juga sudah mulai tidak jujur...?? masih mampukah dia menghasilkan manusia-manusia yang jujur?. nah inilah masalah yang sedang melanda dunia pendidikan kita saat ini.
Lembaga Pendidikan (sekolah) paling sering tidak jujur bila itu berkaitan dengan uang. contoh sederhananya program sertifikasi, pengurusan dana insentif yang bertujuan akan mendapatkan pendapatan yang lebih, dan hal-hal yang berkaitan dengan siswa 'anak orang kaya'.

Pemerintah menjanjikan kepada guru akan memberikan tunjangan kepada setiap guru yang telah lulus sertifikasi guru, oleh karena minimnya penghasilan dari sekolah apalagi sekolah swasta maka disini guru dipacu bagaimana bisa lulus dan mendapatkan tunjangan tersebut, akhirnya segala macam cara dilakukan bahkan dengan cara-cara yang tidak jujur seperti pembelian sertifikat, pemalsuan data mengajar dll.

Bagi guru yang belum lulus sertifikasi, pemerintah tetap memberikan tunjangan berupa dana insentif guru. dan disini pun terjadi pembohongan seperti pemalsuan data agar tetap bisa mendapat tunjangan dari pemerintah. dan juga yang sering terjadi kecurangan guru dalam memberikan perhatian/nilai kepada siswa kaya dan siswa miskin.


Paling tidak yang menyebabkan kenapa terjadi ketidakjujuran itu adalah dikarenakan minimnya kesejahteraan guru khususnya di sekolah-sekolah swasta. tapi pertanyaannya apakah dengan begitu kita boleh tidak jujur..?? jawabnya tentu tidak. karena Nabi pun bersabda :"katakanlah yang benar itu mesti itu pahit"
Sebagai penutup, kita sadari saat ini bangsa kita sedang dilanda ketidakjujuran dan dikarenakan ketidakjujuran itulah bangsa kita tetap miskin dan terjajah. Sekolah satu-satunya yang diharapkan mampu mengatasi masalah ini juga telah ternoda dengan kebohongan-kebohongan. dan yang paling menyakitkan adalah mereka tidak sadar bahwa mereka sudah tidak jujur..
Apakah guru yang tidak jujur dapat membentuk siswa yang jujur..??
Apakah sapu yang kotor dapat membersihkan lantai yang kotor..??

0 komentar:

Posting Komentar