Kamis, 20 Oktober 2011

konsep toleransi Dalam Islam

Saudaraku para pembaca yang setia...

"Suatu hari ketika kaum kafir Quraisy sudah merasa putus asa untuk menghentikan dakwah/ajaran yang disampaikan Muhammad SAW (Islam), maka akhirnya mereka menawarkan kepada Muhammad agar Muhammad mau berbagi waktu untuk menyembah Tuhan mereka, dengan artian hari ini mereka Muhammad dan kaum kafir) menyembah Allah dan besoknya mereka mereka juga menyembah tuhan orang kafir atau berhala. Maka Allah menurunkan ayat kepada Muhammad sebagai jawaban atas tawaran orang kafir itu, itulah Surat Al-kafirun : 1-6."

Ayat ini sering dipakai sebagai landasan tentang konsep toleransi dalam Islam. Toleransi artinya membiarkan, jadi toleransi beragama artinya membiarkan orang lain memeluk/mengamalkan agama menurut kepercayaannya masing-masing. Islam tidak pernah memaksa orang agar memeluk Islam, bahkan Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar tidak pernah mengganggu orang lain yang berbeda dengan agamanya.

Ayat ini juga menegaskan bahwa dalam menjalankan toleransi beragama itu ada batasan-batasan yang harus ditaati, seperti dalam urusan Ibadah  jelas ada perbedaan antara agama Islam dengan agama selainnya dan sekaligus menegaskan tidak boleh menyamakan agama. akan tetapi Islam mengakui keberadaan agama lain, dan menyuruh kepada seluruh muslim agar menghargai dan menghormati pemeluk agama lain, dan sama-sama menjaga keleangsungan hidup bermasyarakat yang damai dan aman.

Islam tidak membenarkan pemeluknya mencaci dan mengejek pemeluk agama lain karena itu akan menimbulkan  kebencian terhadap Islam itu sendiri.

Dalam urusan dunia Islam mengajarkan tolong menolong, saling menghargai dan saling menghormati sesama manusia tanpa melihat status, agama dan sukunya. Tapi dalam urusan Ibadah Islam menegaskan "Lakum dinukum waliyadin" yang artinya bagiku agamaku dan bagimu agamamu, yang maksudnya adalah urusan agama/ibadah/keyakinan tidak bisa disamakan antara muslim dengan yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar