Jumat, 28 Oktober 2011

Rejeki yang dipermudah dan Rejeki yang dipersulit

"Adapun orang yang memberi dan bertaqwa. dan mengakui adanya kebaikan. Maka akan Kami mudahkan ia ke jalan yang mudah. Dan adapun orang yang kikir. Dan merasa diri serba cukup. Dan tidak percaya kepada adanya kebaikan. Maka akan Kami mudahkan ia ke jalan yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa" QS. Al-Lail : 5-11.

Ayat di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa orang yang berusaha dalam mencari rejeki ini ada yang dipermudah dan ada pula yang dipersulit. Rejeki yang dipermudah adalah usaha yang mengandung 3 unsur. yaitu :

1. A'tha, memberi. Orang yang berusaha/bekerja gemar memberi dalam artian memberi dengan niat tulus semata mengharap ridha dari Allah SWT.
2. taqwa, yaitu melakukan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hukum Islam, tidak menipu dan berlaku curang dan tidak melakukan gal-hal yang dilarang oleh Allah.
3. washoddaqo bil husna, mengakui adanya kebaikan (pahala) yang hakiki.

maka orang yang sering memberi, menjalankan usaha sesuai dengan tuntunan agama Islam, dan mengakui adanya kebaikan yang hakiki maka Allah akan memudahkan usahanya.

Kemudian disebutkan ada orang yang dipersulit usahanya yaitu orang-orang yang :
1. bakhil, kikir atau pelit, ini kebalikan dari a'tha, tidak mau memberi kepada sesama.
2. Wastaghna, merasa kaya, merasa sudah hebat dan akhirnya ia akan sombong dan takabbur.
3. wakazzaba bil husna, dan tidak percaya terhadap kebaikan (pahala) yang hakiki.
Maka orang yang seperti ini akan dipersulit usahanya dan rejekinya akan disempitkan oleh Allah SWT.

Saudaraku pembaca yang budiman,,
Akhir-akhir ini kita disuguhkan oleh isu ancaman ekonomi, kesulitan ekonomi, tapi kita jarang membaca firman-firman Allah tentang apa sebenarnya yang menyebabkan rejeki itu dipersulit. Maka ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa usaha itu mudah atau sulit bisa juga disebabkan perilaku kita dalam berusaha. maka mulai sekarang mari kita benahi diri kita dalam berusaha sesuai dengan anjuran Allah, yaitu dengan rajin memberi, bertaqwa dalam setiap usaha dan pekerjaan, dan meyakini akan adanya kebaikan yang hakiki maka Allah menjamin akan memudahkan rejeki kita. dan tidak ada penjamin yang paling kredibel selain Allah SWT.
semoga tulisan ini dapat menjadi renungan bagi kita dalam melakukan usaha dan pekerjaan kita di hari-hari berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar