Jumat, 25 September 2015

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM STUDI PADA SEKOLAH SMK NAMIRA TECH. NUSANTARA MEDAN

1.      Pengertian Sistem
Sistem adalah penggabungan dari berbagai komponen, Contoh: permainan sepak bola disebut sebagai sistem karena memilik beberapa komponen, yaitu antara lain, pemain, pelatih, wasit, lapangan, bola dll. Untuk lebih jelas, mari kita lihat pendapat para ahli tentang pengertian sistem.
Gordon B. Davis (1984) mengemukakan  bahwa sistem adalah gabungan dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sejalan dengan itu, Raymond Mcleod (2001) berpendapat bahwa Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Maka dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen/komponen yang saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuhdan beroperasi bersama untuk mencapai sasaran (objektive) dan tujuan (goal).


2.      Komponen-komponen Sistem dalam Sekolah
Sekolah sebagai sistem memiliki beberapa komponen yang saling terikat dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan. Untuk lebih jelas melihat sistem di dalam sebuah sekolah dilakukan melalui pendekatan identfikasi sistem, yaitu input, proses, output, dan umpan balik.
a.      Input.
Input (masukan) dalam sebuah sekolah adalah segala bahan mentah yang berkaitan dengan sekolah yang akan diproses menjadi output (keluaran). Sama halnya di SMK Namira Tech. Nusantara Medan yang menjadi input adalah :
1.      Murid (peserta didik)
Peserta didik adalah Murid sebagai komponen input dalam sekolah mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan sekolah. Pada konsep empat pilar pendidikan yang diusung oleh UNESCO  yaitu learning to do, learning to know, learning to be, and learning to life together  siswa harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, sehingga mampu membangun membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya. [1] oleh karena itu siswa masih dikatakan komponen input karena masih merupakan komponen mentah yang akan diberdayakan.

2.      Pendidik/ Tenaga Kependidikan
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan (mampu berdiri sendiri) memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang mandiri, dan makhluk sosial.[2] Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. [3]Di sekolah tenaga kependidikan sering diartikan dengan jabatan selain guru, seperti petugas administrasi, tatat usaha, penjaga sekolah, petugas kebersihan, operator, teknisi dan lain-lain.
Pendidik/ Tenaga Kependidikan sebagai komponen input dalam sekolah juga mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan sekolah. Karena merekalah yang paling banyak terlibat dalam menciptakan suasana di sekolah. Untuk menggerakkan dan memberdayakan siswa maka dibutuhkan guru yang handal. Guru sebagai komponen sekolah mempunyai peranan yang sangat vital yakni, memberikan pengetahuan, sikap, dan nilai dan keterampilan kepada peserta didik.[4]

3.      Pimpinan/kepala Sekolah,
Komponen input berikutnya adalah pimpinan, dalam hal ini adalah kepala Sekolah dan dibantu oleh wakil-wakilnya. Pimpinan sebagai komponen sekolah yang sama pentingnya dengan komponen lainnya. Komponen kepala sekolah masuk dalam komponen input dikarenakan masih dianggap komponen mentah yang akan ikut berproses.
4.      Sarana Prasarana atau Alat
Sarana dan prasarana atau alat adalah segala alat benda yang ikut membantu dan menghubungkan komponen yang satu dengan yang lain dan untuk memudahkan terjadinya proses pendidikan. Contoh alat dan fasilitas pendidikan diantaranya adalah ruang kelas, lapangan upacara, laboratorium lengkap dengan alat-alat  percobaannya, internet di ruang lingkup sekolah, lapangan olahraga, tempat ibadah, perpustakaan, WC sekolah, kantin sekolah, ruang UKS, dan masih  banyak lagi yang lainnya. Menurut Langeveld alat pendidikan ialah suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.[6]

5.      Kurikulum
Menurut Harold B, Alberty  kurikulum adalah “All of the activities that are provided for the student by the school.”Kegiatan yang disajikan oleh sekolah bagi para pelajar. Tidak ada pembatasan antara kegiatan didalam kelasdan diluar kelas. Di kutip oleh Prof. Dr. S Nasution (1988 : hal 11) Sedangkan menurut  Menurut Saylor (1956) kurikulum adalah “A curriculum is total effort of the school to going abaout desired out comes in school andout-of- school situation.” Kurikulum adalah usaha maksimal dari sekolah untuk mencapai hasil yang diinginkandidalam sekolah dan diluar situasi sekolah. Dikutip oleh Nana S Sukmadinata (1998 : hal 3)[8]
Jadi dapat dipahami Kurikulum merupakan kegaiatan yang disajikan di sekolah berupa instrument, rangkaianunit materi belajar yang telah disusun, dan seperangkat rencana yang berisi pengalaman belajar  bagi pelajar atau anak didik, agar dapat merealisasikan bakatnya dan dapat mengembangkantaraf hidup dalam masyarakat berdasarkan kemampuan yang dimiliki sebelumnya. Oleh karenaitu kurikulum harus di organisasikan dengan baik agar sasaran dan tujuan pendidikan ditetapkandapat tercapai.

6.      Anggaran
Anggaran adalah segala bentuk pembiayaan dalam pendidikan. Anggaran atau pembiayaan merupakan komponen input pada sebuah sekolah.

b.      Proses
Komponen yang kedua dalam sistem sekolah adalah komponen proses. Proses adalah merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi suatu pendidikan. Dalam hal ini yang menjadi objek komponen proses adalah komponen input.
Adapun aktivitas dalam proses itu adalah :
1.      Aktivitas Belajar-Mengajar
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

c.       Output /Lulusan (Tamatan)
Lulusan pendidikan adalah hasil dari proses pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. Diharapkan lulusan yang dihasilkan dapat memberikan nilai-nilai kehidupan bagi dirinya, lingkungan, dan Tuhannya. 

d.      Feed back (umpan balik)
Umpan balik yang dimaksud disini adalah sebagai usaha untuk memberikan nilai atau makna sejauh mana outpun (lulusan) sesuai dengan yang diinginkan oleh pemakai lulusan. Apakah lulusan dapat diterima di masyarakat atau tidak. Maka umpan balik ini nantinya akan berguna untuk memperbaiki komponen yang ada di dalam sekolah baik komponen input maupun proses.



DAFTAR PUSTAKA
Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Portofolio (Ganesindo : Bandung) 2007.
Idris, Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 1, (Geasindo: Jakarta) 1992.


[1] Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Portofolio (Ganesindo : Bandung) 2007. Hlm.10
[2] Idris, Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 1, (Geasindo: Jakarta) 1992. Hlm.35
[4] Idris, Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 1, (Geasindo: Jakarta) 1992. Hlm.47
[6] Idris, Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 1, (Geasindo: Jakarta) 1992. Hlm.40
[7] http://www.smknamira.sch.id/p/blog-page_8.html

0 komentar:

Posting Komentar