Selasa, 20 September 2011

Ilmu Yang Berkah, Ilmu Yang Membawa Rahmat

Bismillahirrohmanirrohim.
Dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi kepada para pembaca sekalian tentang pentingnya cara-cara dan adab dalam belajar.
saya teringat beberapa waktu yang lalu, seorang pemuda berkata : "buat apa sekolah tinggi-tinggi, kalau akhirnya, jadi korupsi dan jadi orang yang sombong."  sejenak saya berpikir apa benar yang diungkapkan orang itu. ternyata tidak sama sekali, dia hanya mengambil kesimpulan dari sekian orang-orang yang berpendidikan/sekolah tinggi yang kebetulan 'sombong' dalam hidup sehari-harinya. dan dia tidak melihat betapa masih banyak orang-orang yang sangat mulia dikarenakan pendidikan yang dimilikinya.
Mengapa orang yang berpendidikan cenderung berakhlak tercela?? Bukankan orang yang berilmu itu akan diangkat Allah derajatnya?, dan bukankah orang yang berilmu itu harus seperti padi kian berisi kian tunduk??

Paling tidak itu disebabkan hilangnya keberkahan ilmu yang ia dapati, keberkahan ilmu sangatlah penting dimana ia menjadi penentu apakah ilmu yang didapat seseorang itu mendekatkan dirinya kepada sang khalik, ataukah sebaliknya akan menjauhkan dirinya dari Tuhannya. Ilmu yang berkah akan membuat orang yang memilikinya menjadi lebih bermakna bagi alam sekitarnya.

adapun penyebab berkurangnya keberkahan ilmu itu adalah antara lain :
1. Kurangnya adab/rasa hormat terhadap guru. Salah satu kunci kesuksesan para Ulama-ulama terdahulu adalah adab yang luar biasa terhadap gurunya.
2. Hilangnya Rasa hormat terhadap Buku/Kitab. Fenomena sekarang ini, orang 'tidak lagi' menghargai buku, sehingga terkadang buku ditempatkan di tempat yang sembarangan, dan ini akan mengurangi keberkahan ilmu.
3. Malas mengamalkan ilmu. Lihatlah, betapa banyak orang pintar (profesor, doktor, magister) di bidangnya, tapi seakan tidak membawa kemaslahatan bagi alam sekitarnya. Ibarat kata pepatah "Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pojon yang tidak berbuah".

Penutup.
Semoga dengan tulisan yang sangat sederhana ini dapat mengembalikan kita ke fitrah ilmu yang sebenarnya,