Sabtu, 26 Februari 2011

Hakikat Anak Didik

Hakikat anak didik merupakan suatu yang mesti diketahui oleh para pendidik sebagai pijakan dalam mengambil kebijakan khususnya yang berkaitan dengan perkembangan anak didik. oleh karena itulah di dalam kajian filsafat pendidikan pengkajian terhadap hakikat anak didik menempati posisi yang sangat penting.
Al-Rasyidin mengungkapkan dalam bukunya, salah satu hakikat anak didik itu adalah : anak didik mempunyai dunia mereka sendiri sehingga anak bukanlah miniatur dari orang dewasa. anak mempunyai dunia sendiri yaitu dunia bermain, maka dari itu semestinya walaupun anak mempunyai tugas belajar, akan tetapi kebutuhan bermain haruslah dipenuhinya. Akan tetapi sangat disayangkan, sistem pendidikan kita saat ini sepertinya telah 'merampas' dunia anak. lihat saja dimana-mana anak dipacu agar terus belajar, belajar dan belajar. Para orang tua seperti merasa kerugian kalau anaknya sepulang sekolah tidak ada kegiatan, sehingga sepulang sekolah anak 'dipaksa' lagi mengikuti les sampai sore, tidak sampai disitu malamnya pun mengundang guru privat dan mengerjakan PR yang diberikan oleh guru di sekolah. bahkan ironisnya para guru juga ikut serta dalam lingkaran yang keliru ini dengan memberikan ultimatum kepada siswa bahwa tugas siswa hanyalah belajar, tidak ada waktu untuk bermain. maka tidak heran, ketika anak didik sudah mulai beranjak dewasa seakan malas belajar karena mengalami kejenuhan. belajar/sekolah bukan lagi sesuatu yang menyenangkan dan membanggakan, melainkan sekolah merupakan suatu tempat yang 'menyeramkan' dan gurunya pun bagaikan 'monster' yang selalu menakut-nakuti hidupnya.
tentu situasi ini tidak kita harapkan dan tidak mau kita biarkan, maka oleh karena itu pemahaman terhadap hakikat anak didik sangatlah penting khususnya bagi pendidik baik orang tua maupun para guru.

wallohu a'lam

Selasa, 22 Februari 2011

Pelaksanaan SNMPTN 2011 Diperluas Melalui Jalur Undangan

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2011 yang akan diikuti oleh 60 PTN di seluruh Indonesia dilaksanakan melalui dua jalur. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah dinyatakan pola seleksi nasional dilaksanakan melalui jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan dan jalur undangan berdasarkan penjaringan prestasi akademik.
Dalam Permendiknas tersebut juga dinyatakan sekurang-kurangnya 60 persen dari bangku kuliah yang tersedia untuk setiap program studi diseleksi melalui pola seleksi nasional. "Baru tahun ini ada ketentuan 60 persen. Kementerian punya konsern besar di situ," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kemdiknas, Jakarta, Rabu (12/1/2011).
Hadir pada acara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso, Rektor IPB Herry Suhardiyanto selaku Ketua Umum Panitia SNMPTN 2011, Rektor Unversitas Andalas Musliar Kasim selaku Ketua Majelis Rektor PTN, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rachmad Wahab selaku pengelola keuangan SNMTPN, dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi.

Herry menyampaikan, SNMPTN pada tahun ini diperluas melalui jalur undangan. Dia mengatakan, seleksi undangan dilakukan oleh masing-masing kampus. Setiap peserta dapat memilih dua perguruan tinggi (pt) dan pada masing-masing pt dapat memilih tiga program studi. "Panitia nasional hanya mengumpulkan data yang dientri seluruh kepala sekola yang berminat dan memenuhi kriteria yaitu akreditasi B atau direkomendasikan oleh PTN tertentu," ujarnya. Herry melanjutkan, data yang masuk ke panitia nasional dikumpulkan untuk setiap pt lalu dikirimkan ke pt tersebut untuk ditentukan melalui mekanisme internal. "Yang tidak lulus dikembalikan (ke panitia nasional) lalu diproses pilihan kedua dan diseleksi dengan mekanisme yang sama oleh rektor masing-masing (pt)," katanya.  Herry menyampaikan, jadwal pelaksanaan SNMPTN 2011 melalui jalur undangan pendaftaran mulai 1 Februari-12 Maret 2011, pengumuman hasil 18 Mei 2011, dua hari setelah ujian nasional diumumkan. Sementara, jadwal pelaksanaan jalur tertulis direncanakan pada Selasa, 31 Mei 2011 meliputi tes potensi akademik dan tes bidang studi dasar dan Rabu, 1 Juni 2011 meliputi masing-masing tes bidang studi IPA dan IPS. Kemudian, jadwal ujian keterampilan dilaksanakan pada 3 dan 4 Juni 2011.

Adapun biaya pendaftaran SNMPTN jalur undangan tahun 2011 Rp175 ribu per pelamar, sedangkan untuk jalur ujian tertulis Rp150 ribu per peserta untuk kelompok IPA atau IPS. Sementara peserta kelompok IPC (IPA+IPS) Rp175 ribu. Bagi peserta yang mengikuti ujian keterampilan dikenakan biaya Rp150 ribu. "Ujian keterampilan seperti olah raga dan seni," katanya.

Djoko menyampaikan, daya tampung mahasiswa baru secara nasional melalui seleksi ini diperkirakan sebanyak 120 ribu. "Prestasi sudah disaring oleh kawan-kawan dari sekolah dicek dengan nilai UN-nya. Untuk sistem undangan peminatnya sudah mulai banyak," katanya.

Riswinandi menyampaikan, dukungan perbankan dalam penerimaan mahasiswa baru adalah untuk mendukung kemudahan proses bagi para calon mahasiswa/orang tua mahasiswa. Mereka, kata dia, tidak perlu lagi mendaftar dengan datang ke satu kota. "Dengan perkembangan teknologi yang ada cukup melakukan pendaftaran melalui internet," ujarnya. Dijelaskan oleh Riswinandi bahwa, pembayaran pendaftaran melalui jalur-jalur distribusi Bank Mandiri yang didukung oleh 1300 kantor cabang dan melalui jaluran elektronik banking yaitu sms banking, internet banking, dan mesin atm. "Kami harapkan akan membantu panitia dalam proses penerimaan dan juga pengelolaan administrasi sistem," ujarnya.

sumber : kemdiknas.go.id

Senin, 21 Februari 2011

Pesan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekolah Namira

Tanggal 12 Rabiul Awwal sebagaimana sudah diketahui adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dimana pada tanggal itu umat Islam hampir di segala penjuru memperingati hari tersebut yang bertujuan untuk mengenang kembali kehidupan Nabi yang sarat dengan tauladan yang patut dicontoh oleh setiap umat. Di sekolah Namira juga tidak tinggal diam, sebagai sekolah yang bercita-cita untuk menciptakan pendidikan yang Islami juga ikut serta dalam memperingati maulid nabi Muhammad SAW yang mana bertujuan untuk mengenalkan kepada para siswa sebagai generasi bangsa tentang sosok Nabi Muhammad SAW sebagai contoh tauladan di setiap aspek kehidupan.

Pada tahun ini Tema maulid Nabi adalah : Melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW kita ciptakan generasi yang jujur, amanah, tabligh, fathonah serta menjadi rahmatanlilalamin. dari tema di atas diharapkan seluruh pendidik baik guru maupun orangtua memantapkan kembali tujuan pendidikan dan pembelajaran yang telah disusunnya yaitu menciptakan generasi yang mampu meneladani seluruh ajaran Nabi Muhammad SAW melalui Agama Islam.

Sementara itu, al-Ustadz H. R. M. Syafe'i, SH, M.Hum atau lebih dikenal dengan sebutan Romo yang berperan sebagai penceramah pada peringatan tersebut menyampaikan beberapa hal yang sangat berkaitan dengan semangat Islam bagi generasi muda, yaitu antara lain :
  1. Ada tiga hal yang membuat Islam itu tidak baik, yaitu : Godaan syetan, sikap pemalas, dan 'jorok'.
  2. Selanjutnya Romo juga menyampaikan bahwa untuk mencapai kesuksesan itu rahasianya adalah : tidak meninggalkan sholat, tidak durhaka pada orangtua, setia kawan.
dari ceramah Romo tersebut diharapkan mampu memberikan suntikan semangat kepada para siswa agar lebih giat lagi belajar serta tidak meninggalkan kewajibannya sebagai hamba Allah.

wallo a'lam.
Muzanni Lubis mengucapkan : Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita mampu meneladani ajarannya secara kaffah.

Senin, 07 Februari 2011

Ketidakadilan Para Guru dan Orangtua

Sebagai pendidik Guru dan Orang tua sering melakukan hal yang dianggap tidak adil bagi anak. khususnya dalam hal menerapkan prinsip reward and punishmen (hadiah dan hukuman). reward adalah pemberian hadiah kepada anak apabila anak telah melakukan hal-hal yang baik, sedangkan punishmen adalah pemberian hukuman kepada anak manakala anak telah melakukan hal-hal yang buruk. 

Pemajangan hasil karya anak
Para guru dan Orangtua sering melupakan prinsip yang pertama yaitu pemberian reward, dan ada juga yang tidak tepat dalam mengartikan reward. kebanyakan orangtua dan guru menganggap pemberian reward hanyalah apabila anak melakukan sesuatu yang sempurna, seperti juara I pada kenaikan kelas, sehingga apabila anak tidak mendapat juara pada kenaikan kelas orang tua dan guru menganggap anak itu tidak berhak mendapat reward. dan contoh yang sering terjadi apabila guru memberikan soal kepada anak sebanyak 20 butir soal, kemudian anak menjawab benar 16 dan salah 4, disini para guru dan orangtua kebanyakan hanya melihat kepada kesalahan yang 4 soal dan melupakan prestasi siswa yang telah menjawab 16 soal. sehingga yang terjadi bukanlah pemberian reward (hadiah) malah pemberian punishmen (hukuman). Nah, disinilah yang saya maksud ketidakadilan para guru dan orang tua terhadap anak.

Selanjutnya reward selalu diartikan berupa benda seperti mainan, uang, buku dll. sehingga banyak guru yang sulit memberikan reward kepada siswa karena akan mengeluarkan biaya. akan tetapi kalau sekiranya guru dan orangtua membuka wawasan tentang reward itu maka kejadian seperti di atas mungkin tidak terjadi. reward dapat juga berupa pujian, dan sanjungan serta sikap yang memberikan kesan kepada siswa bahwa seluruh karyanya dihargai oleh guru dan orangtuanya.

hukuman yang tidak relevan
Sebaliknya guru dan orangtua sangat asyik dan suka dalam memberikan punishmen kepada anak, sehingga kesalahan sekecil apa pun guru dan orang tua tidak ketinggalan dalam memberikan hukuman. Contohnya : Siswa yang selalu datang tepat waktu ke sekolah tidak mendapat reward 'apa-apa', akan tetapi ketika anak itu satu hari terlambat langsung dikenakan hukuman. ini disebabkan para orangtua terlalu banyak berharap kepada anak tanpa melihat kenyataan pada diri mereka, bukankah apabila anak itu melakukan kesalahan adalah akibat kegagalan guru dan orangtua dalam mendidik anak? lalu kenapa selalu menyalahkan anak? dan tidak pernah menyalahkan diri sendiri..??

akhirnya, melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan kepada seluruh pendidik baik guru maupun orangtua agar kembali kepada tugasnya yang mulia. adillah terhadap anak, objektiflah dalam melihat sesuatu pada diri anak, karena baik dan buruknya anak adalah tolok ukur berhasil dan gagalnya orangtua dan guru dalam mendidik anak.