Minggu, 12 November 2023

Aksi Nyata PMM : Penyebaran Informasi Merdeka Belajar


 Salam dan bahagia Bapak / Ibu guru hebat..!!

Apa itu Merdeka Belajar?

Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan siswa bisa menemukan dan memilih pelajaran atau bidang yang diminatinya. Sehingga siswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan berkarya untuk kepentingan bangsa dan negara.

Menurut Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim dalam mensukseskan konsep Merdeka Belajar diperlukan peran yang sangat besar dari para pemangku kepentingan, meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.

Ada tiga indikator keberhasilan program Merdeka Belajar 1) partisipasi siswa-siswi dalam pendidikan Indonesia yang merata, 2) pembelajaran yang efektif, dan 3) tidak adanya ketertinggalan anak didik.

Garis-Garis Besar dalam Topik ini
  1. Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran KHD
  2. Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya.
  3. Penerapan pembelajaran yang memerdekakan murid

Topik Merdeka Belajar Terdiri dari 5 Modul
  1. Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik
  2. Mendidik dan Mengajar
  3. Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh
  4. Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
  5. Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Modul 1 : Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

Hal yang paling mendasar bagi guru profesional adalah mengenali diri sendiri, seperti mengetahui tujuannya memilihi profesi guru, perannya sebagai pendidik.
Guru harus mengenali kelemahannya, sehingga harus bersedia terus meningkatkan kapasitasnya

Guru berperan menghantarkan siswa untuk menjadi manusia merdeka oleh karenanya Guru terus meningkatkan kompetensi mereka dalam mendampingi siswa merdeka belajar.
Saya ingin menjadi guru ......
Saya ingin menjadi guru yang inspiratif, yang mampu memberikan pengaruh baik kepada murid
Saya ingin menjadi guru yang adaptif yang dinamis terhadap perkembangan zaman.
Saya ingin menjadi pembelajar sepanjang hayat
Saya ingin menjadi guru yang memerdekakan siswa-siswanya

Modul 2 : Mendidik dan Mengajar

Menurut Ki Hajar Dewantara : Pendidikan yang sesuai dengan Indonesia adalah pendidikan yang humanis, kerakyatan dan kebangsaan
Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya 
Pengajaran merupakan bagian dari proses pendidikan, yaitu mentransfer ilmu dan keterampilan dari guru ke siswa
Dalam proses pendidikan siswa bukan hanya disuguhi pelajaran kognitif, melainkan juga diberikan pembelajaran yang membentuk karakter seperti menghargai waktu, menghargai pencapaian, mengharga keberagaman dan menghargai proses belajar.
Ki Hajar Dewantara mencetuskan bahwa dalam mendidik guru sebaiknya menerapkan  sistem among ing ngarsi sung tulodo ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani 

Modul 3 : Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh

Setiap murid memiliki kodrat keadaan, terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman, oleh karena itu pendidikan harus dinamis mengikuti kordat murid tersebut
Salah satu perubahan murid akibat kodrat zaman adalah Guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar murid. Oleh karena itu guru harus mampu sebagai penghubung dengan sumber belajar lainnya
Dengan memahami kodrat keadaan ini maka guru merancang pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Siswa yang tinggal di pegunungan tentu berbeda dengan siiswa yang tinggal di daerah pantai
Dengan memahami kodrat keadaan ini maka guru merancang pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Siswa yang tinggal di pegunungan tentu berbeda dengan siiswa yang tinggal di daerah pantai. Maka tugas guru adalah memaksimalkan lingkungan tersebut untuk kepentingan belajar siswa
Dalam penerapan merdeka belajar, guru perlu menerapkan asas Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) yaitu guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa.


Modul 4 : Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Budi pekerti adalah perpaduan Cipta (kognitif), rasa (afektif), dan sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik)
Budi pekerti merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, kehendak ataupun kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga
Budi pekerti tidak hanya dibentuk di sekolah melainkan yang peling utama adalah di keluarga
Tugas pendidik adalah mampu membantu siswa menemukan potensi budi pekertinya dengan berbagai latihan. Seperti melatih keberanian berpendapat, melatih mengasah perasaan (karsa) dan melatih  memunculkan cipta
Teori Tabularasa : menganggap anak adalah ibarat kertas putih, lingkungan lah yang memberikan coreta, tulisan atau warna

Modul 5 : Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Menurut KHD : Pendidikan harus menghantarkan siswa kepada keselamatan dan kebahagiaan.
Ki Hajar Dewantara mencetuskan bahwa dalam mendidik guru sebaiknya menerapkan  sistem among ing ngarsi sung tulodo ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani 
Budi pekerti tidak hanya dibentuk di sekolah melainkan yang peling utama adalah di keluarga
Tugas pendidik adalah mampu membantu siswa menemukan potensi budi pekertinya dengan berbagai latihan. Seperti melatih keberanian berpendapat, melatih mengasah perasaan (karsa) dan melatih  memunculkan cipta
Teori Tabularasa : menganggap anak adalah ibarat kertas putih, lingkungan lah yang memberikan coreta, tulisan atau warna



“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat Itu”. ― Ki Hajar Dewantara

"Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah." ― Ki Hajar Dewantara


Terima kasih


Mohon Feedback nya ya Bapak / Ibu Guru Hebat KLIK DISINI








0 komentar:

Posting Komentar