Ditinjau dari beberapa aspek
a.
Aspek
Kemanusiaan
Menurut
filsafat idealisme hakikat manusia adalah jiwanya. Berarti esensi manusia itu
adalah jiwanya, karena jiwalah yang menggerakkan jasmani. Maka dalam memberi
hukuman seharusnya yang ‘disentuh’ adalah jiwanya bukan jasmaninya. Sementara
memberi hukuman dengan menghormat bendera lebih cenderung menghukum fisik. Kita
harus memperlakukan orang lain secara adil, tidak semena-mena karena manusia
itu memiliki nilai dan harkat kemanusiaan yang tidak terbatas sebagai makhluk
manusia.
b. Aspek
Pengetahuan/ Belajar
Pengetahuan yang sebenarnya menurut
filsafat idealisme adalah pengetahuan yang bersumber dari akal melalui aktifitas berfikir. Dengan menjalani
hukuman menghormat bendera, sebenarnya siswa tersebut tidak mendapatkan
pengetahuan, karena disana tidak ada aktivitas berfikir, yang ada hanyalah
aktivitas fisik.dan belum tentu dia tidak akan mengulangi lagi kesalahannya
(terlambat datang).
c. Aspek pendidikan
Hakikat
pendidikan menurut aliran filsafat ini adalah proses pembentukan pribadi
manusia yang ideal, yang memiliki karakter . jadi, apakah siswa yang diberi
hukuman menghormat bendera ada kaitannya dengan proses menjadikan manusia yang
berkarakter?. Jawabnya tidak, karena yang timbul hanyalah siswa akan capek,
karena siswa capek maka dia malas belajar dan akhirnya dia akan kehilangan
pelajaran dan tentu tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Seharusnya
dalam memberikan hukuman, guru lebih mengutamakan hukuman yang mendidik, dan
produktif. Karena dalam aliran filsafat idealisme gurulah yang menciptakan
lingkungan pendidikan siswa.
Sebagai
kesimpulan, memberi hukuman menghormat bendera bagi siswa yang terlambat tidak
sesuai dengan aliran filsafat idealisme, dan sebagai solusinya
hukuman diberikan kepada siswa harus bersifat mendidik dan sasarannya tidak
fisik melainkan jiwanya.
0 komentar:
Posting Komentar