Senin, 15 Oktober 2018

Makalah : Identifikasi Tren Yang Berlaku Dalam Perencanaan Pendidikan


Identifikasi Tren Yang Berlaku Dalam Perencanaan Pendidikan
oleh : Muzanni Lubis, S.Pd.I, M.Pd

Latar belakang masalah
Menurut Matin (2013: 2) Perencanaan pendidikan adalah merupakan suatu usaha untuk mencapai pengalokasian sumber daya pendidikan pada sistem pendidikan secara efisien, adil dan rasional.
Dalam bidang apapun, proses perencanaan merupakan unsur penting dan strategis yang memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan utuk mencapai tujuan atau sasaran yang dikehendaki. Dalam bidang pendidikan, proses perencanaan merupakan salah satu faktor kunci efektifitas keterlaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan bagi setiap jenjang dan jenis pendidikan pada tingkat nasional, maupun lokal. Namun apabila dilihat dalam kenyataan kesehariannya, unsur proses perencanaan pendidikan masih lebih banyak dijadikan faktor pelengkap atau penjabaran kebijakan pimpinan, sehingga sering terjadi tujuan yang ditetapkan tidak tercapai secara optimal.
Salah satu penyebabnya adalah para perencana pendidikan masih kurang memahami proses dan mekanisme perencanaan dalam konteks yang lebih komprehensif. Salah satunya pada aspek analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Kesalahan dalam mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi, akan mengakibatkan kesalahan pada pengambilan keputusan (perencanaan).
Paling tidak ada tiga garis besar yang harus dianalisis berkaitan dengan analisis peluang dan tantangan organisasi sebagai salah satu tahapan sebelum merumuskan sebuah perencanaan pendidikan. Yaitu :
a.      Trend (kecenderungan) seperti : demografis, sosio ekonomi, budaya, sains, dan sistem pendidikan
b.      Stakeholders (pemangku kepentingan) seperti : siswa/orangtua siswa, pengguna, dan pemerintah.
c.      Job market (bursa kerja) seperti : industri dan komunitas.
Ketiga hal di atas diidentifikasi dan kemudian dianalisis. Jika bentuknya positif maka itu akan menjadi peluang, jika bentuknya negatif maka akan menjadi tantangan.
Makalah ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana mengidentifikasi peluang dan tantangan organisasi khususnya pada aspek tren yang berlaku.

  
Pembahasan
Lingkungan Internal dan Eksternal Organisasi
            Fase yang pertama yang harus ditetapkan dalam desain sistem pengembangan perencanaan adalah menetapkan visi, misi dan mandat organisasi. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi, yaitu mengidentifikasi dan menganalisis serta menginterpretasikan semua aspek yang ada di lingkungan organisasi baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Atau yang lebih dikenal dengan analisis SWOT. Yaitu menganalisis kekuatan dan kelemahan organisasi dan juga peluang dan hambatan yang ada        .
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain.
Selanjutnya Fredi Rangkuti (2004: 18) menjelaskan bahwa identifikasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan bertujuan untuk merumuskan strategi perusahaan atau perencanaan.

Menurut Irham Fahmi (2014:260), untuk memudahkan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan maka dikelompokkan menjadi dua macam, yakni :
1.      Kekuatan dan kelemahan diidentifikasi dengan melihat ke  lingkungan internal
2.      Peluang dan tantangan diidentifikasi dengan melihat ke lingkungan eksternal.

1.      Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan.

2.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T).  Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan  keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan,
dan sosial budaya.
Menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi berarti melihat ke lingkungan dalam organisasi (internal environment) , yaitu apa yang dimiliki dan yang tidak dimiliki oleh organisasi. Sedangkan menganalisis peluang (opportunity) dan tantangan (threat) berarti melihat kondisi lingkungan luar organisasi (external environment) baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional yang mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan  adanya pekerjaan mengidentfikasi faktor-faktor lingkungan organisasi baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Mengetahui kondisi lingkungan organisasi baik kondisi yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif sangat penting, karena setiap kegiatan atau perencanaan yang akan dirumuskan harus diarahkan dalam rangka pemecahan masalah ada.

Identifikasi Tren Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal
 Lingkungan eksternal adalah sebagai komponen-komponen lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi/perusahaan. Komponen tersebut cendrung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi/perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut. Komponen itu lebih cenderung diperlukan sebagai sesuatu yang mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-komponen tersebut.(Dirgantoro ,2004: 40)
Menurut Matin  (2013: 136) analisis lingkungan eksternal dapat diidentifikasi melalui beberapa faktor:

a.      Faktor Demografis
Faktor demografis mencakup besarnya pertumbuhan penduduk usia sekolah , struktur usia, distribusi geografi, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan.

b.      Faktor Sosio ekonomi
Faktor ekonomi mencakup struktur kelas sosial suatu negara, sikapnya dan harapannya tentang pendidikan, distribusi penduduk berdasarkan desa dan kota dan pentingnya migrasi ke kota, dan situasi ekonomi pada umumnya seperti pendapatan penduduk, kondisi keuangan negara, serta prospek di masa depan.

c.      Faktor Politik dan Hukum
Faktor politik dan hukum mencakup stabilitas politik dan dampaknya terhadap kebijakan pemerintah terhadap pendidikan, aspek berikutnya adalah bagaimana kebijakan dibuat dan pada level mana mereka dapat berpartisipasi.

d.      Efisiensi Eksternal Sistem Pendidikan.
Ini merujuk pada kesesuaian antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat, khususnya tenaga kerja. Pada aspek ini bertujuan untuk melihat apa yang terjadi pada lulusan sekolah, apakah mereka mendapat pekerjaan yang cocok dengan latar pendidikannya? Berapa lama mereka mendapat pekerjaan sejak mereka lulus sekolah

e.      Faktor Teknologi
Faktor teknologi mencakup inovasi produk, inovasi proses, aplikasi pengetahuan, fokus pada penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta, dan teknologi komunikasi baru.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42067/4/Chapter%20II.pdf








DAFTAR PUSTAKA
      Matin, 2013. Perencanaan Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press













0 komentar:

Posting Komentar