Selasa, 31 Maret 2020

Corona ‘Memaksa’ Kreativitas Sekolah


Wabah virus corona atau yang dikenal dengan Covid 19 yang menyerang Indonesia sejak awal bulan Maret 2020 telah berdampak pada hampir seluruh lini kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi, politik, pariwisata, sosial sampai kepada aspek pendidikan.
Dengan alasan menyelamatkan generasi bangsa dari wabah Covid-19, aktivitas belajar siswa pun dipindahkan dari sekolah ke rumah masing-masing, puncaknya pada tanggal 25 Maret 2020 Pemerintah RI melalui Menteri Pendidikan membatalkan UN 2020 untuk jenjang SD, SMP dan SMA.
Siswa ‘diliburkan’ atau belajar dari rumah berimplikasi pada dinamika di sekolah, terkhusus di sekolah-sekolah swasta. Beberapa sekolah melihat kondisi ini sesuatu yang harus diterima, dan tidak melakukan apa-apa, artinya membiarkan situasi ini mengalir dengan sendirinya.
Sementara bagi beberapa sekolah, menganggap situasi ini harus disikapi dengan bijak. Para pemangku kebijakan mencari jalan keluar agar pembelajaran tetap bisa dilaksanakan meskipun dengan jarak jauh. Maka muncullah berbagai ide kreatif di berbagai sekolah untuk membentuk sebuah platform pembelajaran online atau pembelajaran daring untuk di terapkan disekolah.
Berbagai macam aplikasi bermunculan, baik dari yang berbayar sampai yang gratis, tinggal mana yang relevan untuk sekolah masing-masing.
Selaku pengelola salah satu sekolah SMA di Kota Medan, penulis ingin berbagai pengalaman kami menyikapi kondisi pembelajaran daring. Adapun konsep yang kami terapkan adalah sebagai berikut :
1.       Langkah yang pertama kami lakukan adalah merubah roster pembelajaran, hal ini dikarenakan tidak mungkin roster yang normal diterapkan pada situasi seperti ini. Maka ditetapkan satu hari hanya ada dua mata pelajaran.
2.       Langkah berikutnya, setiap guru membuat video pengantar pembelajaran yang didesain sedemikian baik yang selanjutnya diupload di channel YouTube. Disini, harus disepakati bahwa konten dari video tersebut harus memuat : a) Pembukaan pembelajaran, b) menyampaikan topic pembelajan, c) menjelaskan secara ringkas tentang topic yang diajarkan, d) meminta feedback dari siswa berupa tugas atau unjuk kerja yang dikirim ke guru, e) penutup.
3.       Setiap hari sesuai dengan jadwalnya Link dari Video tersebut dikirim ke grup WA siswa dan Wa orang tua siswa
4.       Siswa mengirim hasil kerjanya sesuai dengan intruksi dari guru.
Selamat mencoba,
Salam Pendidikan!

0 komentar:

Posting Komentar