Jumat, 16 Maret 2012

Sepuluh Penyakit Guru

Kebetulan beberapa hari yang lalu saya membaca buku yang berjudul Jadi Pendidik Kreatif dan Insfiratif karangan Bapak Dion Eprijum Ginanto. Di dalam bukunya pak Dion menyebut ada sepuluh penyakit guru dan penangkal alias obatnya :

Adapun 10 penyakit penyakit itu adalah :
  1. LESU (lemah sumber). ini diakibatkan faktor internal seperti ego dari sang guru atau faktor eksternal kurangnya fasilitas untuk mengakses informasi. maka obatnya adalah JAMU KUAT (jangan malu, konsultasikan, upayakan, atasi dan terapkan). jangan malu bertanya kepada siapa pun apa yang belum anda pahami, jangan malas mengkonsultasikan segala sesuatu dengan guru dan orang lain yang dianggap kredibel terhadap pembelajaran, upayakan semaksimal mungkin dengan apa yang bisa anda lakukan, atasi segala permasalahan dengan bijaksana dan kemudian terapkan teori-teori ini.
  2. KUSTA (Kurang Strategi). penyakit ini termasuk penyakit yang sangat banyak diidap oleh guru-guru, dikarenakan KUSTA ini guru sering kewalahan menghadapi siswa-siswanya sehingga mereka mengeluh dan otomatis target belajar tidak tuntas. maka obatnya adalah dengan 'menggosokkan' BALSEM (Baca, Latih, Sempurnakan). Baca, ini perintah pertama Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad, lihat surat al-Alaq 1-5. ini menandakan betapa pentingnya membaca. Kita mengenal ada istilah "buku adalah jendela dunia" yang berarti apabila kita membaca maka kita akan dapat membuka dan melihat isi dan kandungan dunia. kita akan melihat betapa indahnya dunia ini apabila kita mengetahui lebih. Latih, kita harus melatih apa yang sudah kita baca, kemudian Sempurnakan, dalam menjalankan sebuah strategi tidak langsung berjalan dengan sempurna, oleh kare itu jangan lupa lakukan evaluasi untuk menyempurnakannya.
  3. TIPUS (Tidak Punya Selera). Menjadi guru seyogianya harus dilandasi dengan niat dan keinginan yang kuat, sebagian guru di negara kita ini tidak mempunyai niat yang kuat akibatnya mereka mengidap penyakit TIPUS tadi alias tidak punya selera dalam mengajar, tidak bersemangat. maka oatnya adalah PUYER (Pikirkan, Usahakan, Yakikan, Empati, Resapi). Pikirkan, berpikir untuk merenungi apa yang sudah kita berikan kepada siswa sebagai haknya, Usahakan semaksimal mungkin untuk mencintai pekerjaannya, yakinkan bahwa anda akan berhasil, empati terhadap siswa-siswanya, kemudian resapi.
Bersambung...........

0 komentar:

Posting Komentar