GAYA KEPEMIMPINAN
1. Pengertian
Kepemimpinan
Persoalan kepemimpinan sudah muncul
sejak dimulainya sejarah peradaban manusia, yaitu sejak manusia menyadari
betapa pentingnya hidup berkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok
tersebut membutuhkan seseorang atau beberapa orang yang mempunyai
kelebihan-kelebihan dari yang lain. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena
manusia mempunyai keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu.
Keberhasilan
Untuk
lebih jelas mari kita lihat beberapa pendapat para pakar tentang pengertian
kepemimpinan itu. Menurut Gibson, Donnelly dan Ivancevich sebagaimana yang
dikutip oleh Biner Ambarita dkk. dalam bukunya Perilaku Organisasi kepemimpinan
itu adalah kemampuan mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut dengan
penuh semangat berusaha mencapai tujuan.[1]
Sedangkan
menurut Newstrom menyatakan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan
mendukung orang-orang untuk bekerja secara antusias demi ketercapaian tujuan.[2]
Robbins
dan Judge mendefinisikan kepemimpinan itu sebagai “....the ability to influence a group toward the achievement of a
vision or set of goals”.
Sedangkan
menurut Yulk mengajukan beberapa definisi tentang kepemimpinan, yakni (1)
Prilaku individu yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk mencapai sasaran
bersama, (2) pengaruh tambahan yang melebihi dan berada di atas kebutuhan
mekanis dalam mengarahkan organisasi secara rutin, (3) kemampuan memobilisasi
sumber daya institusional, politis, psikologis dan sumber-sumber lainnya untuk
membangkitkan, melibatkan dan memenuhi motivasi pengikutnya, (4) proses
mempengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisir untuk mencapai sasaran (5)
proses pemberian arahan yang bermakna sehingga
muncul usaha kolektif untuk mencapai tujuan (6) kemampuan untuk
bertindak di luar budaya (kebiasaan).
Stoner
menjelaskan kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas
yang berkaitan dengan tugas anggota kelompok. Ada empat implikasi penting dari
kepemimpinan tersebut, yaitu :
1. Kepemimpinan
melibatkan orang lain
2. Kepemimpinan
melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pimpinan dan anggota
kelompok
3. Kemampuan
menggunakan berbagai bentukkekuasaaan untuk mempengaruhi tingkah laku pengikut
dengan berbagai cara
4. Kepemimpinan
yang menggabungkan tiga aspek dan mengakui bahwa kepemimpinan adalah menganal
nilai moral.
2. Pengertian
Gaya Kepemimpinan
Seorang
pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian yang sendiri
khas. Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan yang
lain. Gaya akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Untuk lebih
jelasnya mari kita lihat bagaimana para pakar mendefinisikan pengertian gaya
kepemimpinan. Menurut Thoha sebagaimana dikutip oleh Biner Ambarita, dkk. Gaya
kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para
pengikutnya. Sedangkan menurutu Menurut Biner Ambarita, dkk. mengemukakakan
hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Thoha akan tetapi lebih dijelaskan
lagi sehingga mudah dipahami oleh pembaca yaitu gaya kepemimpinan adalah suatu
cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang
lain, dari gaya ini dapat diambil manfaatnya untuk dipergunakan sebagai
pemimpin untuk memimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya kepemimpinan juga
adalah norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pemimpin pada saat
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.
3. Gaya
Kepemimpinan
Luthan
menyatakan bahwa setiap pemimpin itu memiliki gaya kepemimpinan, ada kalanya
pemimpin tidak memberi kesempatan kepada bawahannya untuk bertanya ataupun
minta penjelasan (authoritarian), ada kalanya pemimpin memberi kesempatan
bawahan untuk berdiskusi, bertanya (democtaric, dan ada kalanya pemimpin itu
membiarkan kondisi yang ada terserah pada bawahan (laissez-fair).[3]
KEPEMIMPINAN
YANG EFEKTIF
Pada
dasarnya tidak ada gaya kepemimpinan yang lebih baik dari yang lainnya, seorang
pemimpin dituntut untuk jeli melihat situasi dan kondisi di lapangan sehingga
pada saat itu pemimpin menggunakan gaya tertentu dan pada situasi yang lain
pemimpin tersebut bisa menerapkan gaya kepeimpinan yang lain. Pemimpin juga
tidak bisa menggunakan gaya kepemimpinan yang sama dalam memimpin bawahannya
namun harus disesuaikan karakteristik, kemampuan dan tugas masing-masing
individu-individu bawahannya. Maka lebih lanjut menurut Biner Ambarita dkk
dalam bukunya Perilaku Organisasi
pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menerapkan gaya tertentu dalam
kepemimpinannya terlebih dahulu harus mengetahui siapa bawahan yang
dipimpinnya, mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya dan mengerti bagaimana
caranya memanfaatkan kekuatan bawahan untuk mengimbangi kelemahan yang mereka
miliki.
Untuk
lebih jelas lagi Biner Ambarita mengemukakan bahwa pemimpin yang efektif itu
ialah pemimpin yang :
1.
Mampu memutuskan/ menyelesaikan masalah;
2.
Mampu merencanakan prioritas;
3.
Mampu memotivasi;
4.
Mampu berkomunikasi dengan baik;
5.
Mampu melakukan presentasi/ pidato;
6.
Mampu mengajar/ mentrasnfer ilmu;
7.
Mampu menangani komplik;
8.
Mampu membimbing bawahan.
Dan selanjutnya paling
tidak mempunyai 15 ciri kepemimpinan yang efektif, yaitu :
1.
Berpengetahuan luas;
2.
Sehat jasmani dan rohani;
3.
Enerjik;
4.
Mampu mengendalikan emosi;
5.
Kemampuan analisa yang tinggi;
6.
Memiliki antusiasme;
7.
Objektivitas memperlakukan bawahan;
8.
Perseasif dan edukatif;
9.
Kemmapuan berkomunikasi;
10.
Kemampuan menyatakan pendapat;
11.
Tidak cepat putus asa;
12.
Berani mengambil keputusan;
13.
Memiliki rasa percaya diri;
14.
Layak menjadi tauladan;
15.
Mampu berperan sebagai atasan, guru,
bapak dan penasihat bagi bawahannya
0 komentar:
Posting Komentar