1.
Pengertian
Sistem
Sistem
adalah penggabungan dari berbagai komponen, Contoh: permainan sepak bola disebut sebagai sistem karena memilik beberapa
komponen, yaitu antara lain, pemain, pelatih, wasit, lapangan, bola dll. Untuk
lebih jelas, mari kita lihat pendapat para ahli tentang pengertian sistem.
Gordon B. Davis (1984) mengemukakan bahwa sistem adalah gabungan dari bagian-bagian yang
saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud. Sejalan dengan itu, Raymond Mcleod (2001) berpendapat
bahwa Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
Maka
dari pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan
dari beberapa elemen/komponen yang saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan
yang utuhdan beroperasi bersama untuk mencapai sasaran (objektive) dan tujuan (goal).
2.
Komponen-komponen
Sistem dalam Sekolah
Sekolah
sebagai sistem memiliki beberapa komponen yang saling terikat dan membentuk
suatu kesatuan untuk mencapai tujuan. Untuk lebih jelas melihat sistem di dalam
sebuah sekolah dilakukan melalui pendekatan identfikasi sistem, yaitu input,
proses, output, dan umpan balik.
a. Input.
Input
(masukan) dalam sebuah sekolah adalah segala bahan mentah yang berkaitan dengan
sekolah yang akan diproses menjadi output (keluaran). Sama halnya di SMK Namira
Tech. Nusantara Medan yang menjadi input adalah :
1.
Murid
(peserta didik)
Peserta
didik adalah Murid sebagai komponen input dalam sekolah mempunyai pengaruh
terhadap pencapaian tujuan sekolah. Pada konsep empat pilar pendidikan yang
diusung oleh UNESCO yaitu learning to do, learning to know, learning
to be, and learning to life together
siswa harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya
pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik
lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, sehingga mampu membangun membangun
pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya. [1]
oleh karena itu siswa masih dikatakan komponen input karena masih merupakan
komponen mentah yang akan diberdayakan.
2.
Pendidik/
Tenaga Kependidikan
Pendidik
adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada peserta
didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat
kedewasaan (mampu berdiri sendiri) memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan,
makhluk individu yang mandiri, dan makhluk sosial.[2] Tenaga Kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan
Pendidikan. [3]Di
sekolah tenaga kependidikan sering diartikan dengan jabatan selain guru,
seperti petugas administrasi, tatat usaha, penjaga sekolah, petugas kebersihan,
operator, teknisi dan lain-lain.
Pendidik/
Tenaga Kependidikan sebagai komponen input dalam sekolah juga mempunyai
pengaruh terhadap pencapaian tujuan sekolah. Karena merekalah yang paling
banyak terlibat dalam menciptakan suasana di sekolah. Untuk menggerakkan dan
memberdayakan siswa maka dibutuhkan guru yang handal. Guru sebagai komponen
sekolah mempunyai peranan yang sangat vital yakni, memberikan pengetahuan,
sikap, dan nilai dan keterampilan kepada peserta didik.[4]
3.
Pimpinan/kepala
Sekolah,
Komponen
input berikutnya adalah pimpinan, dalam hal ini adalah kepala Sekolah dan
dibantu oleh wakil-wakilnya. Pimpinan sebagai komponen sekolah yang sama
pentingnya dengan komponen lainnya. Komponen kepala sekolah masuk dalam
komponen input dikarenakan masih dianggap komponen mentah yang akan ikut
berproses.
4.
Sarana
Prasarana atau Alat
Sarana
dan prasarana atau alat adalah segala alat benda yang ikut membantu dan
menghubungkan komponen yang satu dengan yang lain dan untuk memudahkan
terjadinya proses pendidikan. Contoh alat dan fasilitas
pendidikan diantaranya adalah ruang kelas, lapangan upacara, laboratorium lengkap dengan alat-alat percobaannya,
internet di ruang lingkup sekolah, lapangan olahraga, tempat ibadah,
perpustakaan, WC sekolah, kantin sekolah, ruang UKS, dan masih banyak
lagi yang lainnya. Menurut Langeveld alat pendidikan ialah suatu
perbuatan atau situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan.[6]
5.
Kurikulum
Menurut Harold B, Alberty kurikulum adalah “All of the activities that
are provided for the student by the school.”Kegiatan yang disajikan oleh
sekolah bagi para pelajar. Tidak ada pembatasan antara kegiatan didalam
kelasdan diluar kelas. Di kutip oleh Prof. Dr. S Nasution (1988 : hal 11) Sedangkan
menurut Menurut Saylor (1956) kurikulum
adalah “A curriculum is total effort of the school to going abaout desired out
comes in school andout-of- school
situation.” Kurikulum adalah usaha maksimal dari sekolah untuk mencapai hasil
yang diinginkandidalam sekolah dan diluar situasi sekolah. Dikutip oleh Nana S
Sukmadinata (1998 : hal 3)[8]
Jadi
dapat dipahami Kurikulum merupakan kegaiatan yang disajikan di sekolah berupa
instrument, rangkaianunit materi belajar yang telah disusun, dan seperangkat
rencana yang berisi pengalaman belajar bagi pelajar atau anak didik,
agar dapat merealisasikan bakatnya dan dapat mengembangkantaraf hidup dalam
masyarakat berdasarkan kemampuan yang dimiliki sebelumnya. Oleh karenaitu
kurikulum harus di organisasikan dengan baik agar sasaran dan tujuan pendidikan
ditetapkandapat tercapai.
6.
Anggaran
Anggaran
adalah segala bentuk pembiayaan dalam pendidikan. Anggaran atau pembiayaan
merupakan komponen input pada sebuah sekolah.
b.
Proses
Komponen
yang kedua dalam sistem sekolah adalah komponen proses. Proses adalah
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi suatu pendidikan. Dalam hal ini yang
menjadi objek komponen proses adalah komponen input.
Adapun
aktivitas dalam proses itu adalah :
1.
Aktivitas
Belajar-Mengajar
Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
c.
Output
/Lulusan
(Tamatan)
Lulusan pendidikan adalah hasil dari
proses pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. Diharapkan
lulusan yang dihasilkan dapat memberikan nilai-nilai kehidupan bagi dirinya,
lingkungan, dan Tuhannya.
d.
Feed
back (umpan balik)
Umpan
balik yang dimaksud disini adalah sebagai usaha untuk memberikan nilai atau
makna sejauh mana outpun (lulusan) sesuai dengan yang diinginkan oleh pemakai
lulusan. Apakah lulusan dapat diterima di masyarakat atau tidak. Maka umpan
balik ini nantinya akan berguna untuk memperbaiki komponen yang ada di dalam
sekolah baik komponen input maupun proses.
DAFTAR PUSTAKA
Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Portofolio (Ganesindo
: Bandung) 2007.
Idris, Zahara dan
Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 1,
(Geasindo: Jakarta) 1992.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kependidikan diakses 23/9/2015 pkl.13.30
http://www.smknamira.sch.id/p/blog-page_8.html
diakses 23/9/2015 pkl.13.30
[1] Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Portofolio (Ganesindo
: Bandung) 2007. Hlm.10
[2] Idris, Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 1, (Geasindo:
Jakarta) 1992. Hlm.35
[4] Idris,
Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar
Pendidikan 1, (Geasindo: Jakarta) 1992. Hlm.47
[5] http://www.smknamira.sch.id/p/daftar-guru.html
diakses 23/9/2015 pkl.13.30
[6] Idris,
Zahara dan Jamal, Lisma, Pengantar
Pendidikan 1, (Geasindo: Jakarta) 1992. Hlm.40
[7] http://www.smknamira.sch.id/p/blog-page_8.html
0 komentar:
Posting Komentar