Kamis, 15 Desember 2011

Rumus Pengambilan Nilai Rapot

Suatu hari saya bertanya kepada beberapa orang guru tentang cara pengambilan nilai rapot. di antaranya pak Sahrialsyah, beliau Guru Agama Islam di SD Namira Medan.

Saya   : "Pak Sahrial, bagaimana cara mengambil nilai rapot siswa sesuai yang anda terapkan selama ini?."
Pak Sahrial : " Ya, Pak Muzanni, Rumus pengambilan nilai rapot adalah

((NF 1 +NF 2) (dirata-ratakan)) + NT +NS) kemudian dibagi tiga.
NF = nilai formatif
NT = Nilai Tugas
NS = Nilai Semester

Lalu saya bertanya kepada Ibu Liza, Guru Bahasa Inggris di SMP Darul Ilmi Murni dengan pertanyaan yang sama, Liza menjawab : "Kalau di sekolah kami menerapkan nilai rapot adalah murni nilai ujian semester".
Saya : " lalu bagaimana dengan nilai tugas, Mid, kuis dan sebagainya?".
Liza : " untuk nilai tugas, nilai ulangan harian, mid kami mempunyai rapot tersendiri alias kami mempunyai tiga jenis rapot setiap siswa."

Sehari sebelumnya saya juga bertanya kepada kepada Guru Matematika SMK Namira Miss Nurhaida dengan pertanyaan yang mirip juga.
Miss Aida : "rumusnya adalah dengan memakai prosentase ...% untuk Mid, .....% untuk ulangan harian, .....% untuk Tugas dan ....% untuk Semester."
dan terakhir Ibu Saudatussaniyah berpendapat hampir sama dengan pendapat pak Sahrial.
Bu Ade : " Pak Muzanni, rumusnya adalah Rata-rata Nilai Ulangan harian + Nilai Mid + Nilai Tugas + Nilai Semester kemudian dibagi 4 atau dirata-ratakan"

Kesimpulan
Dari diskusi atau pendapat di atas paling tidak ada dua cara yang mencolok tentang cara pengambilan nilai rapot,

1. Cara Prosentase, yaitu dengan memberikan porsi yang berbeda-beda kepada seluruh aspek penilaian sesuai dengan bobot dan kepentingannya masing-masing.

2 Cara rata-rata, ini adalah cara dengan mengumpulkan semua kumpulan nilai siswa kemudian dirata-ratakan. cara ini menganggap semua elemen evaluasi atau aspek evaluasi sama kedudukan dan pentingnya. misalnya nilai tugas sama pentingnya dengan nilai semester, sehingga satu unsur saja siswa tidak memiliki nilai maka otomatis nilainya kurang alias tidak tercapai.

Maka alternatifnya pelaksanaan remedial haruslah setiap selesai melakukan ujian apakah ujian ulangan, mid maupun semester. jangan sampai menunggu waktu selesai ujian semester.

Lalu, manakah diantara yang dua ini yang paling baik? Keduanya sama-sama mempunyai plus minus masing-masing. yang terpenting adalah konsistensi dengan konsep yang satu secara utuh, sehingga apabila kita sudah menentukan yang kita pakai adalah konsep atau rumus pertama konsistenlah mulai dari sejak awal belajar sampai akhir belajar.


Wallohu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar